JENIS DAN LANGKAH-LANGKAH UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Ganda
1. Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang bagaimana cara mengerjakan soal-soal pilihan ganda.
2. Siswa menyimak penjelasan guru.
3. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa, apabila terdapat soal-soal yang kurang dimengerti, atau kurang jelas maksudnya.
4. Guru memberi tahu waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal tersebut.
5. Bila siswa sudah mengerti, siswa mengerjakan soal-soal dengan memilih jawaban yang dianggap siswa paling benar.
6. Selama siswa mengerjakan tugas mereka, guru tetap mendampingi siswa di dalam kelas.
7. Bila semua siswa telah selesai mengerjakan soal-soal pilihan ganda, guru mengajak siswa untuk mencocokkan secara bersama.
8. Saat mencocokkan jawaban bersama siswa, guru memberikan jawaban yang benar, sambil membahas soal-soal dan pilihan-pilihan jawabannya.
9. Dalam pembahasan soal-soal, guru dan siswa mendiskusikan alasan mengapa memilih jawaban tersebut, dan ketidaktepatan pilihan jawaban yang lain.
10. Apabila terdapat siswa yang jawabannya berbeda, guru memberikan penjelasan, di mana letak ketidaktepatan jawabannya sambil mendiskusikan dengan siswa-siswa yang lainnya.
11. Setelah mencocokkan jawaban masisng-masing, siswa diminta untuk menghitung jawaban mereka, berapa yang benar, dan berapa yang salah, dan menjumlahkannya, kemudian menuliskannya ke dalam kotak nilai dengan jujur.
B. Jawaban Singkat
1. Guru memembacakan soal-soal, dan memberikan penjelasan secara singkat tentang maksud dari soal-soal tersebut, dan menjelaskan bagaimana cara mengerjakannya.
2. Siswa menyimak penjelasan guru, kemudian bertanya bila terdapat soal-soal yang kurang jelas.
3. Guru memberitahukan waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan soal-soal B.
3. Apabila sudah jelas, siswa mengejakan soal-soal dengan menuliskan jawaban yang singkat dan tepat.
4. Selama siswa mengejakan tugas mereka, guru mendampingi siswa di dalam kelas.
5. Setelah selesai mengerjakan, siswa-siswa dan guru membahas jawaban dari soal.
6. Guru memberikan jawaban yang tepat, siswa mencocokkan jawaban mereka masing-masing.
7. Apabila terdapat jawaban yang berbeda, siswa diperbolehkan bertanya, atau mengemukakan pendapatnya. Guru menanggapi pendapat siswa, sambil mendiskusikan bersama dengan siswa-siswa lain.
8. Setelah selesai mencocokkan jawaban, siswa menghitung masing-masing, berapa jawaban yang benar, dan berapa yang salah, dan menjumlahkannya, kemudian menuliskan dengan jujur ke dalam kotak nilai.
C. Membuat Karangan
Pada soal uji kompetensi ini, siswa diminta untuk mengemukakan pendapatnya masing-masing tentang kutipan “ Manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya”. Pendapat mereka ditulis dalam bentuk sebuah karangan, dengan memperhatikan hal-hal yang dinilai dalam rubrik penilaian. Dengan kata lain, karangan yang dibuat siswa, hendaknya memuat hal-hal yang menjadi indikator dalam rubrik penilaian. Pendapat yang ditulis siswa dalam bentuk karangan ini, diharapkan benar-benar berasal dari dalam diri siswa, tanpa ada pengaruh dari luar.
Apabila karangan telah selesai dibuat, guru mengajak siswa untuk menilai sendiri-sendiri bagaimana karangan yang telah mereka buat dengan jujur, berdasarkan indikator-indikator yang terdapat dalam rubrik penilaian.
Bila siswa telah selesai melekukan penilaian pada hasil tugas mereka masing-masing, guru mengajak siswa untuk saling menilai hasil tugas temannya.
Guru memberikan bantuan, memberikan penjelasan bagaimana cara menilai karangan mereka masing-masing.
Indikator:
· Pengantar menunjukkan isi
Dalam membuat karangan, hendaknya pada alinea pengantar atau pembukaannya, karangan sudah menggambarkan apa isi karangan tersebut.
· Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik
Penulisan pengantar karangan hendaknya ditulis dengan bahasa yang baik, yaitu dengan meggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan penggunaan tata bahasa yang tepat (S, P, O, K).
· Isi menunjukkan maksud dari kutipan tersebut.
Isi karangan hendaknya memberikan penjelasan tentang maksud atau arti dari kutipan yang telah ditentukan.
· Isi menunjukkan sikap terhadap kutipan tersebut.
Isi karangan hendaknya menunjukkan bagaimana sikap siswa dalam menanggapi kutipan yang telah ditentukan. Siswa bebas menunjukkan sikapnya terhadap kutipan tersebut. Sikap yang ditunjukkan dapat berupa sikap setuju, agak setuju, kurang setuju, maupun tidak setuju, atau sikap-sikap lain.
· Isi menunjukkan alasan sikap terhadap kutipan tersebut.
Isi karangan menunjukkan alasan mengapa siswa mengambil sikap tersebut, Misalnya, bila siswa setuju dengan kutipan tersebut, dalam karangan hendaknya dijelaskan alasan, mengapa siswa tersebut bersikap setuju? Demikian pula dengan sikap-sikap yang lain.
· Isi disajikan dengan bahasa yang baik.
Isi karangan ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, memperhatikan Ejaan Yang Disempurnakan dan tata bahasa yang tepat.
· Penutup memberi kesimpulan akhir terhadap kutipan tersebut.
Pada akhir karangan, karangan ditutup dengan memberi kesimpulan terhadap kutipan tersebut.
· Penutup disajikan dengan bahasa yang baik.
Penutup karangan hendaknya disajikan dengan bahasa yang baik, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang tepat.
· Nilai rata-rata.
Nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai kuantitatif, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
· Komentar.
Kolom komentar diisi dengan komentar-komentar, atau pendapat-pendapat siswa tentang soal dalam kutipan.
“Manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya”
Di dunia ini, manusia tidak dapat hidup seorang diri. Pada dasarnya manusia selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama dengan manusia lainnya dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Hendaknya sesama manusia harus saling tolong menolong, sehingga manusia yang satu dapat bermanfaat bagi manusia yang lainnya.
Meskipun manusia harus berusaha keras dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, namun bukan berarti bahwa manusia itu kemudian dapat melakukan berbagai macam cara, tanpa peduli apakah cara yang ditempuhnya merugikan orang lain atau tidak. Melainkan sebagai makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri, dan membutuhkan orang lain, hendaknya manusia harus tetap memikirkan orang lain dan saling menolong sesamanya sehingga dalam segala tindakannya tidak merugikan orang lain, sebaliknya berguna bagi manusia yang lain.
Saya setuju apabila dikatakan manusia yang terbaik adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya, karena menurut pendapat saya, manusia yang dapat menempatkan dirinya sehingga bermanfaat bagi orang lain, adalah manusia yang benar-benar menyadari bahwa dirinya merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang derajatnya sama dengan manusia yang lain, dan menyadari bahwa dirinya adalah makhluk sosial yang selalu membutuhkan bantuan dan kerja sama orang lain dalam segala aktivitas kehidupannya.
Sebagai manusia, kita wajib untuk berbuat baik terhadap sesama, saling menolong, jangan melakukan hal-hal yang merugikan orang lain, apa pun alasannya. Manusia pada dasarnya ingin melakukan hal yang terbaik bagi dirinya dalam berbagai hal. Betapa damainya dunia ini, bila setiap manusia juga melakukan hal baik bagi sesamanya, karena manusia yang terbaik, adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia lainnya.
Petunjuk pengisian kolom
Nilai Kualitatif
· Kolom ini diisi dengan nilai kualitatif yang terdapat pada keterangan.
· Nilai kualitatif terdiri dari memuaskan, baik, cukup, dan kurang.
· Penilaian dengan nilai kualitatif, diukur dengan dengan indikator yang tersedia.
Misalnya:
Indikator pengantar menunjukkan isi
Memuaskan, bila pengantar karangan yang dibuat siswa telah dapat menunjukkan isi dengan sangat tepat dan jelas.
Baik, bila pengantar karangan yang dibuat siswa, telah dapat menunjukkan isi.
Cukup, bila pengantar karangan yang dibuat siswa telah menunjukkan isi, namun masih terdapat kekurangan-kekurangan, atau kurang jelas.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa pengantar karangannya sama sekali tidak dapat menunjukkan isi.
Indikator pengantar disajikan dengan bahasa yang baik
Memuaskan, bila pengantar karangan semua ditulis dengan bahasa yang sangat sopan, berurutan, jelas, mudah dipahami, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar dan tepat.
Baik, bila pengantar karangan sudah ditulis sesuai dengan bahasa yang sopan, sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, dan tata bahasa yang benar.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa pengantar karangannya ditulis sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, namun ada pula yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Demikian pula dengan penggunaan tata bahasanya, bila masih ada yang belum tepat.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa pengantar karangannya ditulis sama sekali tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa yang tidak baik, bahasa yang tidak teratur.
Indikator isi menunjukkan maksud dari kutipan tersebut
Memuaskan, bila karangan yang dibuat siswa isinya sudah menunjukkan maksud atau arti dari kutipan dengan tepat, sangat jelas, dan dapat dipahami.
Baik, bila karangan yang dibuat siswa, isinya sudah menunjukkan maksud atau arti dari kutipan dengan tepat.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa, isinya sudah menunjukkan maksud dari kutipan, namun masih belum tepat, atau kurang jelas, dan sulit untuk dipahami,
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa, isinya sama sekali tidak menunjukkan maksud atau arti dari kutipan.
Indikator isi menunjukkan sikap terhadap kutipan tersebut
Memuaskan, bila dalam karangan yang dibuat siswa menunjukkan dengan sangat jelas bagaimana sikap siswa dalam menanggapi kutipan
Baik, bila dalam karangan yang dibuat siswa sudah menunjukkan sikapnya dalam menanggapi kutipan.
Cukup, bila dalam karangan yang dibuat siswa, kurang atau tidak jelas sikap yang ditunjukkannya.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa, sama sekali tidak menunjukkan sikapnya baik secara tersirat maupun tersurat dalam menanggapi kutipan.
Indikator isi menunjukkan alasan sikap terhadap kutipan tersebut.
Memuaskan, bila karangan yang dibuat siswa memberikan alasan dengan sangat jelas, logis, dan dapat dipahami mengapa siswa tersebut mempunyai sikap seperti yang diungkapkannya dalam karangan terhadap kutipan.
Baik, bila karangan yang dibuat siswa mengemukakan alas an sikapnya terhadap kutipan.
Cukup, bila dalam karangan yang dibuat siswa mengungkapkan alasan sikapnya terhadap kutipan, namun masih kurang jelas, atau kurang logis, atau kurang dapat dipahami alasan yang dikemukakannya.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa, sama sekali tidak memberi alasan sikapnya terhadap kutipan.
Indikator isi disajikan dengan bahasa yang baik.
Memuaskan, bila isi karangan semua ditulis dengan bahasa yang sangat sopan, berurutan, jelas, mudah dipahami, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar dan tepat.
Baik, bila isi karangan sudah ditulis sesuai dengan bahasa yang sopan, sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, dan tata bahasa yang benar.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa isinya ditulis telah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, namun ada pula yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Demikian pula dengan penggunaan tata bahasanya, bila masih ada yang belum tepat.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa isi karangannya ditulis sama sekali tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa yang tidak baik, bahasa yang tidak sopan.
Indikator penutup memberi kesimpulan akhir terhadap kutipan tersebut.
Memuaskan, bila pada akhir karangan, siswa memberikan kesimpulan terhadap kutipan tersebut dengan sangat jelas, sesuai dengan kutipan, dan kesimpulan itu dapat dengan mudah dipahami.
Baik, bila pada akhir karangan, siswa memberikan kesimpulan dengan jelas, dan tepat sesuai dengan kutipan.
Cukup, bila pada akhir karangan, siswa memberikan kesimpulan, tetapi masih kurang sesuai dengan kutipan, atau kurang jelas sehingga sulit untuk dipahami.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa, sama sekali tidak diberi kesimpulan akhir terhadap kutipan.
Indikator penutup disajikan dengan bahasa yang baik.
Memuaskan, bila penutup karangan semua ditulis dengan bahasa yang sangat sopan, berurutan, jelas, mudah dipahami, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar dan tepat.
Baik, bila penutup karangan sudah ditulis sesuai dengan bahasa yang sopan, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa penutup karangannya ditulis ada yang telah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, namun ada pula yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Demikian pula dengan penggunaan tata bahasanya, bila masih ada yang belum tepat.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa penutup karangannya ditulis sama sekali tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa yang tidak baik, bahasa yang tidak sopan.
Nilai rata-rata.
Untuk penilaian kualitatif, nilai rata-rata tidak perlu diisi.
Untuk penilaian kuantitatif, nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
Contoh:
Indikator | Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | Deskripsi Alasan | |
Pengantar menunjukkan isi | Baik | 3 | 70 | |
Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik | Memuaskan | 4 | 82 | |
Isi menunjukkan maksud kutipan | Cukup | 2 | 60 | |
Isi menunjukkan sikap terhadap kutipan | Baik | 3 | 75 | |
Isi menunjukkan alasan sikap terhadap kutipan | Baik | 3 | 70 | |
Isi disajikan dengan bahasa yang baik | Baik | 3 | 75 | |
Penutup memberikan kesimpulan akhir terhadap kutipan | Cukup | 2 | 65 | |
Penutup disajikan dengan bahasa yang baik | Cukup | 2 | 60 | |
Nilai rata-rata | 2,75 | 69,63 | ||
Komentar |
Komentar
Kolom komentar, diisi siswa dengan komentar-komentar atau pendapat-pendapatnya tentang tugas C.1 ini. Siswa bebas mengemukakan apa pun komentar atau pendapatnya, baik dalam hal membuat karangannya, penilaiannya,maupun kutipannya.
Misal:
Menurut pendapat saya, soal C.1 ini membosankan, karena saya tidak suka mengarang.
Menurut pendapat saya, kutipannya tidak menarik untuk dibuat karangan.
Kolom Deskripsi Alasan
Kolom ini diisi siswa dengan alasan-alasan mengapa siswa tersebut memberi nilai seperti yang ditulis pada kolom nilai kualitatif dan kolom nilai kuantitatif.
2. Jelaskan perbedaan antara sifat egois dan homo economicus!
Pada soal uji kompetensi ini, siswa diminta untuk menjelaskan perbedaan antara sifat egois dan homo economicus. Penjelasan mereka ditulis dalam bentuk sebuah karangan, dengan memperhatikan hal-hal yang dinilai dalam rubrik penilaian. Dengan kata lain, karangan yang dibuat siswa, hendaknya memuat hal-hal yang menjadi indikator dalam rubrik penilaian.
Apabila karangan telah selesai dibuat, guru mengajak siswa untuk menilai sendiri-sendiri bagaimana karangan yang telah mereka buat dengan jujur, berdasarkan indikator-indikator yang terdapat dalam rubrik penilaian. Bila masing-masing siswa telah selesai melakukan penilaian terhadap hasil kerjanya, guru mengajak siswa lain untuk saling menilai hasil tugas temannya.
Guru memberikan bantuan, memberikan penjelasan bagaimana cara menilai karangan mereka masing-masing.
Indikator:
· Pengantar menunjukkan isi
Dalam karangan, hendaknya pengantar sudah menggambarkan apa isi karangan. Dalam hal ini, adalah bahwa sifat egois dan homo economicus itu berbeda.
· Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik
Penulisan pengantar karangan hendaknya ditulis dengan bahasa yang baik, yaitu dengan meggunakan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), dan penggunaan tata bahasa yang tepat (S, P, O, K).
· Isi berisi penjelasan terhadap perbedaan yang dimaksud.
Isi karangan hendaknya memberikan penjelasan terhadap perbedaan antara sifat egois dan homo economicus.
· Isi disajikan dengan bahasa yang baik.
Isi karangan ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik, yaitu dengan menggunakan Ejaan Yang Disempurnakan dan tata bahasa yang tepat.
· Penutup memberi kesimpulan akhir.
Pada akhir karangan, karangan ditutup dengan memberi kesimpulan.
· Penutup disajikan dengan bahasa yang baik.
Penutup karangan hendaknya disajikan dengan bahasa yang baik, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang tepat.
· Nilai rata-rata.
Nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai kuantitatif, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
· Komentar.
Kolom komentar diisi dengan komentar-komentar, atau pendapat-pendapat siswa tentang soal dalam tugas C.2.
Contoh:
Perbedaan antara sifat egois dan homo economicus.
Manusia disebut sebagai homo economicus, atau makhluk ekonomi, karena manusia selalu memikirkan upaya untuk memenuhi kebutuhannya sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi.. Berdasarkan prinsip-prinsip ekonomi, sifat manusia cenderung berusaha memenuhi berbagai keinginan dan kepentingan pribadinya. Namun sayangnya homo economicus sering dianggap sama dengan manusia yang mempunyai sifat egois. Padahal antara sifat egois dan homo economicus terdapat perbedaan yang sangat besar dalam usaha manusia memenuhi berbagai keinginan dan kepentingan pribadinya.
Seorang yang bersifat egois hanya memperhatikan kepentingan diri sendiri dalam bertindak. Ia tidak peduli atau tidak mau tahu dengan kepentingan orang lain. Sementara homo economicus tidak demikian. Manusia ekonomi atau homo economicus memang berusaha memenuhi berbagai kepentingan pribadinya, tetapi hal itu tidak membuatnya hanya memperhatikan diri sendiri dan tidak peduli dengan kepentingan orang lain. Sebaliknya, homo economicus tetap memperhatikan kepentingan orang lain, dan peduli dengan kepentingan orang lain dalam upayanya memenuhi berbagai kepentingan pribadinya.
Jadi, meskipun pada dasarnya manusia sama-sama berusaha memenuhi berbagai kepentingan pribadinya, namun antara sifat egois dan homo economicus terdapat perbedaan yang sangat besar.
Petunjuk pengisian kolom
Nilai Kualitatif
· Kolom ini diisi dengan nilai kualitatif yang terdapat pada keterangan.
· Nilai kualitatif terdiri dari memuaskan, baik, cukup, dan kurang.
· Penilaian dengan nilai kualitatif, diukur dengan dengan indikator yang tersedia.
Misalnya:
Indikator pengantar menunjukkan isi
Memuaskan, bila pengantar karangan yang dibuat siswa telah dapat menunjukkan isi dengan sangat tepat dan jelas. Dalam hal ini, isinya adalah perbedaan antara sifat egois dan homo economicus.
Baik, bila pengantar karangan yang dibuat siswa, telah dapat menunjukkan isi.
Cukup, bila pengantar karangan yang dibuat siswa telah menunjukkan isi, namun masih terdapat kekurangan-kekurangan, atau kurang jelas.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa pengantar karangannya sama sekali tidak dapat menunjukkan isi.
Indikator pengantar disajikan dengan bahasa yang baik
Memuaskan, bila pengantar karangan semua ditulis dengan bahasa yang sangat sopan, berurutan, jelas, mudah dipahami, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar dan tepat.
Baik, bila pengantar karangan sudah ditulis sesuai dengan bahasa yang sopan, sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, dan tata bahasa yang benar.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa pengantar karangannya ditulis ada yang telah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, namun ada pula yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Demikian pula dengan penggunaan tata bahasanya, bila masih ada yang belum tepat.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa pengantar karangannya ditulis sama sekali tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa yang tidak baik, bahasa yang tidak sopan.
Indikator isi berisi penjelasan terhadap perbedaan yang dimaksud.
Memuaskan, bila isi karangan menjelaskan apa perbedaan antara sifat egois dengan homo economicus dengan tepat, sangat jelas, terperinci, dan dapat dipahami.
Baik, bila isi karangan menjelaskan apa perbedaan antara sifat egois dengan homo economicus dengan tepat.
Cukup, bila isi karangan sudah menjelaskan perbedaan antara sifat egois dan homo economicus, tetapi masuh kurang memuaskan, kurang jelas, atau kurang tepat.
Kurang, bila isi karangan sama sekali tidak memberikan penjelasan mengenai perbedaan antara sifat egois dan homo economicus.
Indikator isi disajikan dengan bahasa yang baik.
Memuaskan, bila isi karangan semua ditulis dengan bahasa yang sangat sopan, berurutan, jelas, mudah dipahami, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar dan tepat.
Baik, bila isi karangan sudah ditulis sesuai dengan bahasa yang sopan, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa isi karangannya ditulis ada yang telah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, namun ada pula yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Demikian pula dengan penggunaan tata bahasanya, bila masih ada yang belum tepat.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa isi karangannya ditulis sama sekali tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa yang tidak baik, bahasa yang tidak sopan.
Indikator penutup memberi kesimpulan
Memuaskan, bila pada akhir karangan, siswa memberikan kesimpulan mengenai perbedaan antara sifat egois dengan homo economicus dengan sangat jelas, tepat, dan mudah dipahami.
Baik, bila pada akhir karangan, siswa memberikan kesimpulan tentang perbedaan antara sifat egois dan homo economicus dengan jelas, dan tepat.
Cukup, bila pada akhir karangan, siswa memberikan kesimpulan, tetapi masih kurang sesuai dengan kutipan, atau kurang jelas sehingga sulit untuk dipahami.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa, sama sekali tidak diberi kesimpulan akhir terhadap kutipan.
Indikator penutup disajikan dengan bahasa yang baik.
Memuaskan, bila penutup karangan semua ditulis dengan bahasa yang sangat sopan, berurutan, jelas, mudah dipahami, sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, dan tata bahasa yang benar dan tepat.
Baik, bila penutup karangan sudah ditulis sesuai dengan bahasa yang sopan, sesuai dengan Ejaan Yang disempurnakan, dan tata bahasa yang benar.
Cukup, bila karangan yang dibuat siswa penutup karangannya ditulis ada yang telah sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, namun ada pula yang belum sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Demikian pula dengan penggunaan tata bahasanya, bila masih ada yang belum tepat.
Kurang, bila karangan yang dibuat siswa penutup karangannya ditulis sama sekali tidak sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan, tata bahasa yang tidak baik, bahasa yang tidak sopan.
Nilai Kuantitatif
· Kolom ini diisi dengan nilai kuantitatif yang terdapat pada keterangan.
· Nilai kuantitatif terdiri dari angka-angka.
· Nilai ini merupakan nilai angka dari nilai kualitatif. Kolom nilai kuantitatif yang pertama merupakan bobot dari nilai kualitatif. Sementara kolom nilai kuantitatif yang ke dua merupakan rentang angka dari nilai kuantitatif kolom pertama. Untuk lebih jelasnya, nilai kuantitatif dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | |
Memuaskan | 4 | > 80 |
Baik | 3 | 68 – 79 |
Cukup | 2 | 56 - 67 |
Kurang | 1 | < 55 |
Nilai rata-rata.
Untuk penilaian kualitatif, nilai rata-rata tidak perlu diisi.
Untuk penilaian kuantitatif, nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
Contoh:
Indikator | Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | Deskripsi Alasan | |
Pengantar menunjukkan isi | Baik | 3 | 70 | |
Pengantar disajikan dengan bahasa yang baik | Memuaskan | 4 | 82 | |
Isi berisi penjelasan terhadap perbedaan yang dimaksud | Cukup | 2 | 60 | |
Isi disajikan dengan bahasa yang baik | Baik | 3 | 75 | |
Penutup memberi kesimpulan akhir | Baik | 3 | 70 | |
Penutup disajikan dengan bahasa yang baik | Baik | 3 | 75 | |
Nilai rata-rata | 3 | 54 | ||
Komentar |
Kolom Komentar
Kolom komentar, diisi siswa dengan komentar-komentar atau pendapat-pendapatnya tentang tugas C.2 ini. Siswa bebas mengemukakan apa pun komentar atau pendapatnya, baik dalam hal membuat karangannya, penilaiannya, atau hal-hal lain yang menurut siswa perlu untuk diberi komentar.
Misal:
Saya sangat menyukai tugas C.2 ini, karena saya bisa mengasah kemampuan saya dalam mengarang.
Kolom Deskripsi Alasan
Kolom ini diisi siswa dengan alasan-alasan mengapa siswa tersebut memberi nilai seperti yang ditulis pada kolom nilai kualitatif dan kolom nilai kuantitatif.
Misal:
Siswa memberi nilai kualitatif cukup, dan nilai kuantitatif 2 dan 60 untuk indikator isi berisi penjelasan terhadap perbedaan yang dimaksud, karena menurut penilaiannya, karangan yang dibuatnya masih kurang jelas apa perbedaan antara sifat egois dan homo economicus.
D. Unjuk Kerja
Untuk uji kompetensi D, berupa unjuk kerja individu, yang kemudian hasil kerjanya didiskusikan dengan siswa lain di dalam kelas. Unjuk kerja yang dilakukan adalah mewawancarai orang tua siswa masing-masing di rumah. Adapun hal-hal yang ditanyakan adalah tentang pengeluaran anggota keluarga siswa dalam sebulan. Setelah data terkumpul, masing-masing siswa membandingkan, mendiskusikan hasil kerjanya dengan hasil kerja milik siswa lain dalam satu kelas. Kemudian, memberikan kesimpulan terhadap perbandingan tersebut.
Sebelum siswa melakukan tugasnya, hendaknya guru memberikan penjelasan tentang bagaimana cara kerjanya, apa yang harus dilakukan siswa, hal-hal apa saja yang dinilai. Bila perlu, guru memberikan penjelasan juga hal-hal yang berkaitan dengan wawancara. Siswa menyimak penjelasan guru, kemudian bertanya bila terdapat hal-hal yang masih belum dimengerti. Guru memberi tahu waktu yang diberikan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas ini.
Setelah siswa menyelesaikan tugasnya, guru mengajak siswa untuk menilai hasil kerja mereka masing-masing dengan menggunakan indikator-indikator yang terdapat di dalam rubrik penilaian, dan mendiskusikan hasil kerja mereka masing-masing dengan teman-teman dalam kelas. Penilaian yang dilakukan oleh masing-masing siswa, hendaknya diberikan dengan jujur.
Indikator:
· Indikator pemahaman tentang konsep pengeluaran.
Hal ini dapat dinilai dari apa saja pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa kepada orang tua mereka masing-masing. Dalam wawancara, hendaknya pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada orang tua siswa adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengeluaran anggota keluarga tersebut dalam satu bulan.
· Pengetahuan tentang teknik wawancara.
Bagaimana siswa akan melakukan wawancara. Apa saja yang harus mereka lakukan sebelum wawancara, maupun saat wawancara. Bagaimana caranya agar mendapatkan data selengkap-lengkapnya. Persiapan-persiapan apa saja yang dilakukan siswa sebelum melakukan wawancara.
· Keberanian melakukan wawancara
Hal ini dapat dinilai dari bagaimana siswa tersebut mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada orang tua mereka masing-masing. Apakah masih takut, atau segan, sehingga pertanyaan yang diajukan kurang, atau tidak mendalam. Bagaimana situasi saat wawancara, apakah menegangkan atau dalam suasana yang rileks.
· Ketepatan menggunakan teknik wawancara.
Hal ini dapat dinilai dari cara wawancara yang dilakukan siswa. Saat melakukan wawancara, cara apa yang dilakukan, apakah sesuai dengan kondisi yang dihadapi atau tidak?
· Kemampuan mengumpulkan data.
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana siswa tersebut mendapatkan dan mengumpulkan data. Lengkap atau tidak.
· Partisipasi dalam diskusi (sharing).
Hal ini dapat dilihat dari bagaimana aktivitas siswa dalam diskusi, aktif atau pasif.
· Nilai rata-rata.
Nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai kuantitatif, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
· Komentar.
Kolom komentar diisi dengan komentar-komentar, atau pendapat-pendapat siswa tentang soal dalam tugas D.
Petunjuk pengisian kolom:
Nilai Kualitatif
· Kolom ini diisi dengan nilai kualitatif yang terdapat pada keterangan.
· Nilai kualitatif terdiri dari memuaskan, baik, cukup, dan kurang.
Penilaian dengan nilai kualitatif, diukur dengan dengan indikator yang tersedia. Misalnya:
Indikator pemahaman tentang konsep pengeluaran.
Memuaskan, bila pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa kepada orang tua mereka masing-masing dalam melakukan wawancara benar-benar seputar pengeluaran yang dilakukan keluarga tersebut selama satu bulan, dengan tepat, jelas dan terperinci.
Baik, bila pertanyaan yang diajukan siswa kepada orang tua mereka masing-masing tentang pengeluaran yang dilakukan keluarganya selama satu bulan dengan tepat.
Cukup, bila pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa, ada yang tentang pengeluaran, tetapi ada juga yang kurang tepat, atau bukan tentang pengeluaran, atau pengeluaran tidak dalam kurun waktu satu bulan.
Kurang, bila pertanyaan-pertanyaan yang diajukan siswa, sama sekali tidak berkaitan dengan pengeluaran.
Indikator pengetahuan tentang teknik wawancara
Memuaskan, bila sebelum melakukan wawancara, siswa melakukan persiapan-persiapan yang matang, menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Siswa mempunyai gambaran tentang wawancara yang akan dilakukannya, teknik apa yang akan digunakannya dalam mengajukan pertanyaan.
Baik, bila sebelum melakukan wawancara, siswa melakukan persiapan- persiapan yang matang. Siswa sudah mempunyai gambaran tentang teknik apa yang akan digunakan dalam mengajukan pertanyaan.
Cukup, bila siswa kurang melakukan persiapan-persiapan sebelum wawancara. Siswa cukup mengetahui apa yang akan dilakukannya, tetapi gambaran teknik apa yang akan digunakannya masih kurang jelas.
Kurang, bila siswa sama sekali tidak melakukan persiapan-persiapan untuk melakukan wawancara.
Indikator keberanian melakukan wawancara
Memuaskan, bila saat wawancara berlangsung, siswa tidak merasa takut, tertekan, sehingga dapat tercipta suasana yang tidak menegangkan, sehingga siswa dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar tepat, sesuai dengan topik wawancara. Jawaban yang diperoleh pun benar-benar sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Data yang diperoleh lengkap.
Baik, bila siswa tidak merasa takut, tertekan saat melakukan wawancara, sehingga tercipta suasana yang tidak menegangkan.
Cukup, bila siswa merasa sedikit segan untuk melakukan wawancara dengan orang tua mereka.
Kurang, bila siswa merasa takut untuk melakukan wawancara dengan orang tuanya.
Indikator ketepatan menggunakan teknik wawancara
Memuaskan, bila cara yang dilakukan siswa saat melakukan wawancara sangat tepat, sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi.
Baik, bila cara yang digunakan siswa saat mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada orang tua nya sesuai dengn kondisi keluarga yang dihadapi.
Cukup, bila teknik yang digunakan siswa sudah kurang tepat dengan kondisi yang dihadapi.
Kurang, bila saat melakukan wawancara, siswa tidak menggunakan cara yang tepat.
Indikator kemampuan mengumpulkan data
Memuaskan, bila data yang terkumpul benar-benar terperinci, lengkap, dan sesuai dengan topik.
Baik, bila data yang diperoleh dari hasil wawancara lengkap, sesuai dengan kebutuhan.
Cukup, bila data yang terkumpul dari hasil wawancara kurang begitu lengkap, misalnya data pengeluaran yang diperoleh bukan dalam kurun waktu satu bulan.
Kurang, bila data yang terkumpul dari hasil wawancara, sama sekali tidak tepat.
Indikator partisipai dalam diskusi (sharing).
Memuaskan, bila saat berdiskusi, siswa benar-benar aktif. Siswa banyak mengajukan pertanyaan, memberikan masukan.
Baik, bila dalam berdiskusi siswa aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Cukup, bila siswa kurang aktif saat berdiskusi, tetapi mengikuti dengan serius.
Kurang, bila siswa pasif saat berdiskusi.
Nilai Kuantitatif
· Kolom ini diisi dengan nilai kuantitatif yang terdapat pada keterangan.
· Nilai kuantitatif terdiri dari angka-angka.
· Nilai ini merupakan nilai angka dari nilai kualitatif. Kolom nilai kuantitatif yang pertama merupakan bobot dari nilai kualitatif. Sementara kolom nilai kuantitatif yang ke dua merupakan rentang angka dari nilai kuantitatif kolom pertama. Untuk lebih jelasnya, nilai kuantitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | |
Memuaskan | 4 | > 80 |
Baik | 3 | 68 – 79 |
Cukup | 2 | 56 - 67 |
Kurang | 1 | < 55 |
Nilai rata-rata.
Untuk penilaian kualitatif, nilai rata-rata tidak perlu diisi.
Untuk penilaian kuantitatif, nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
Contoh:
Indikator | Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | Deskripsi Alasan | |
Pemahaman tentang konsep pengeluaran. | Baik | 3 | 70 | |
Pengetahuan tentang teknik wawancara. | Memuaskan | 4 | 82 | |
Keberanian melakukan wawancara. | Cukup | 2 | 60 | |
Ketepatan menggunakan teknik wawancara. | Baik | 3 | 75 | |
Kemampuan mengumpulkan data. | Cukup | 2 | 60 | |
Partisipasi dalam diskusi (sharing). | Baik | 3 | 75 | |
Nilai rata-rata | 2,83 | 70,33 | ||
Komentar |
Komentar
Kolom komentar, diisi siswa dengan komentar-komentar atau pendapat-pendapatnya tentang tugas D ini. Siswa bebas mengemukakan apa pun komentar atau pendapatnya, baik dalam hal membuat karangannya, penilaiannya, atau hal-hal lain yang menurut siswa perlu untuk diberi komentar.
Misal:
Saya sangat menyukai tugas D ini, karena saya bisa mengasah kemampuan saya dalam melakukan wawancara.
Kolom Deskripsi Alasan
Kolom ini diisi siswa dengan alasan-alasan mengapa siswa tersebut memberi nilai seperti yang ditulis pada kolom nilai
Misal:
Siswa memberi nilai kualitatif cukup, dan nilai kuantitatif 2 dan 60 untuk indikator kemampuan mengumpulkan data, karena menurut penilaiannya, data yang diperolehnya kurang lengkap, karena bukan pengeluaran dalam satu bulan.
E. Portofolio
Guru membacakan tugas uji kompetensi portofolio, kemudian menjelaskan kepada siswa tentang bagaiman cara kerja, indikator-indikator penilaiannya, maupun cara-cara penilaian yang dilakukan siswa.
Siswa menyimak, dan bertanya bila terdapat hal-hal yang belum jelas. Bila siswa sudah jelas, siswa diminta untuk mengerjakan tugas portofolio.
Guru memberitahu siswa waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas portofolio.
Cara Mengerjakan Tugas Uji Kompetensi Portofolio
Siswa diminta untuk memikirkan sebuah alat yang dapat memenuhi suatu kebutuhan manusia yang belum terpenuhi.
Setelah siswa mendapatkan ide, siswa diminta untuk menggambar alat tersebut, menuliskan pada selembar kertas, nama, jenis, dan kegunaan alat.
Setelah selesai, siswa diminta untuk menilai sendiri, bagaimana hasil kerjanya dengan jujur.
Bila telah selesai mengerjakan tugas, dan melakukan penilaian sendiri, guru mengajak siswa untuk saling menilai hasil dari tugas temannya dengan jujur.
Indikator-indikator penilaian
· Pemahaman tentang kebutuhan manusia.
Alat yang ditemukan siswa hendaknya sesuai dengan kebutuhan.
· Pengetahuan tentang alat pemenuh kebutuhan
Siswa mengetahui apakah yang dimaksud dengan alat pemenuh kebutuhan.
· Kreativitas
Alat yang dipikirkan siswa merupakan ciptaan sendiri, dan merupakan sesuatu yang baru.
· Penjelasan tentang spesifikasi alat.
Siswa mampu memberi penjelasan tentang segala hal yang berkaitan dengan alat yang dipikirkannya, seperti kegunaan alat tersebut.
· Keindahan dan kerapian gambar.
Alat yang dipikirkan siswa, digambar dengan indah dan rapi.
· Kesesuaian antara spesifikasi alat dan gambar.
Gambar yang dibuat siswa, hendaknya sesuai dengan spesifikasi alat.
Contoh:
Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi yang terus berubah dari waktu ke waktu, telepon seluler selain sebagai alat komunikasi yang dilengkapi kamera maka suatu saat nanti dapat ditemukan telepon seluler yang dapat langsung mencetak hasil foto dari telepon seluler tersebut tanpa harus pergi ke tempat pencetakan foto. Dengan dilengkapi print out sehingga dapat memudahkan manusia untuk mendapatkan hasil cetak di mana pun kita berada.
Nama alat: Photophone
Jenis alat: Alat komunikasi
Kegunaan: Untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam mencetak foto dengan cepat di mana pun pengguna berada.
Nilai rata-rata.
Untuk penilaian kualitatif, nilai rata-rata tidak perlu diisi.
Untuk penilaian kuantitatif, nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
Contoh:
Indikator | Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | Deskripsi Alasan | |
Pemahaman tentang kebutuhan manusia. | Baik | 3 | 70 | |
Pengetahuan tentang alat pemenuh kebutuhan. | Memuaskan | 4 | 82 | |
Kreativitas | Cukup | 2 | 60 | |
Penjelasan tentang spesifikasi alat | Baik | 3 | 75 | |
Keindahan dan kerapian gambar | Cukup | 2 | 60 | |
Kesesuaian antara spesifikasi alat dan gambar | Baik | 3 | 75 | |
Nilai rata-rata | 2,83 | 70,33 | ||
Komentar |
Komentar
Kolom komentar, diisi siswa dengan komentar-komentar atau pendapat-pendapatnya tentang tugas E ini. Siswa bebas mengemukakan apa pun komentar atau pendapatnya, baik dalam hal membuat karangannya, penilaiannya, atau hal-hal lain yang menurut siswa perlu untuk diberi komentar.
Misal:
Saya sangat menyukai tugas E ini, karena membuat saya menjadi kreatif.
Saya tidak menyukai tugas ini, karena menurut pendapat saya, tugasnya terlalu sulit. Saya kesulitan memikirkan alat yang bisa memenuhi kebutuhan manusia yang belum terpenuhi.
Kolom Deskripsi Alasan
Kolom ini diisi siswa dengan alasan-alasan mengapa siswa tersebut memberi nilai seperti yang ditulis pada kolom nilai kualitatif dan kolom nilai kuantitatif.
Misal:
Siswa memberi nilai kualitatif cukup, dan nilai kuantitatif 2 dan 60 untuk indikator keindahan dan kerapian gambar, karena menurut penilaiannya, gambar yang dibuat masih kurang rapi.
F. Uji kompetensi Skala Sikap
Guru terlebih dahulu membacakan tugas, kemudian menjelaskan kepada siswa bagaimana cara mengerjakan tugas skala sikap.
Siswa menyimak penjelasan guru, kemudian bertanya bila terdapat hal-hal yang belum jelas.
Guru memberi tahu waktu yang disediakan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas skala sikap. Bila siswa sudah jelas, siswa diminta untuk mengerjakan tugas skala sikap.
Cara mengerjakan tugas skala sikap
· Siswa diminta untuk memberikan pendapatnya dalam bentuk sikap mengenai suatu pernyataan.
· Kemudian siswa memberi tanda centang pada kolom sikap yang dipilihnya.
· Dalam menyatakan sikapnya, hendaknya benar-benar berasal dari dalam diri siswa sendiri, tanpa ada pengaruh dari luar.
· Tugas uji kompetensi ini tidak untuk dinilai, melainkan hanya untuk mengetahui bagaimana sikap siswa menanggapi dalam suatu pernyataan, dan apa alasannya.
G. Produk
· Guru memberikan penjelasan tentang tugas uji kompetensi ini.
· Siswa menyimak penjelasan guru, dan bertanya bila terdapat hal-hal yang belum jelas.
· Bila siswa sudah jelas, guru meminta siswa untuk mengerjakan tugas.
· Guru tetap mendampingi siswa dalam mengerjakan tugas.
· Bila siswa selesai mengerjakan tugas, guru mengajak siswa untuk melakukan penilaian terhadap hasil karya mereka masing-masing, dengan menggunakan indikator-indikator pada rubrik penilaian.
· Siswa diharapkan menceritakan pada temannya bagaimana cara membuat kerajinannya.
· Setelah setelah tugas selesai, dan masing-masing siswa telah melakukan penilaian, guru mengajak siswa, untuk saling memberikan penilaian terhadap hasil karya temannya.
Cara mengerjakan Uji Kompetensi Produk
Siswa diminta membuat sebuah benda seni, atau kerajinan dengan semenarik mungkin. Kemudian, setelah selesai, siswa diminta untuk menceritakan kepada temannya, bagaimana cara pembuatan kerajinannya.
Siswa juga diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah siswa dapat meningkatkan mutu pembuatan kerajinanya di masa yang akan datang?
2. Apakah benda kerajinan yang dibuatnya layak untuk dihargai lebih dari sekadar hiasan, atau dengan kata lain bisa dijual?
Indikator:
· Pengetahuan tentang benda-benda seni atau kerajinan
Benda seni atau kerajinan yang dihasilkan siswa merupakan benda yang bernilai seni, dibuat dengan memperhatikan nilai-nilai keindahan.
· Kualitas benda seni yang dihasilkan
Benda atau kerajinan yang dihasilkan bermutu, tidak mudah rusak, proses pembuatannya tidak asal jadi.
· Keindahan dan kerapian
Hasil kerajinan yang dihasilkan rapi, dan indah, enak dilihat.
Penilaian:
Penilaian sendiri yang dilakukan siswa, hendaknya dilakukan dengan jujur.
Pengetahuan tentang benda-benda seni atau kerajinan.
Memuaskan, bila hasil karya siswa, dibuat dengan sungguh-sungguh, sangat rapi, sangat indah.
Baik, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa rapi dan indah.
Cukup, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa biasa-biasa saja. Kerapian dan keindahannya cukup.
Kurang, bila hasil karya kerajinan yang dibuat siswa sama sekali tidak rapi dan indah.
Kualitas benda seni yang dihasilkan
Memuaskan, bila hasil karya kerajinan yang dibuat siswa sangat bermutu, tidak mudah rusak, bernilai artistik, terbuat dari bahan-bahan yang bagus.
Baik, bila hasil karya yang dihasilkan siswa tidak mudah rusak.
Cukup, bila hasil karya siswa terbuat dari bahan-bahan yang tidak terlalu bagus.
Kurang, bila benda seni atau kerajinan yang dihasilkan benar-benar berasal dari bahan-bahan yang buruk.
Keindahan dan kerapian.
Memuaskan, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa sangat rapi dan indah
Baik, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa rapi dan indah
Cukup, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa, biasa-biasa saja, tidak terlalu rapi dan indah.
Kurang, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa sama sekali tidak rapi dan tidak indah, atau bahkan terkesan asal jadi.
Contoh:
Membuat kerajinan dari bambu.
Pengetahuan tentang benda-benda seni atau kerajinan.
Memuaskan, bila kerajinan yang dibuat, dibuat dengan sungguh-sungguh, sangat rapi, sangat indah. Hasil kerajinannya, benar-benar bernilai seni.
Baik, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa rapi dan indah.
Cukup, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa biasa-biasa saja. Kerapian dan keindahannya cukup.
Kurang, bila hasil karya kerajinan yang dibuat siswa sama sekali tidak rapi dan indah.
Kualitas benda seni yang dihasilkan
Memuaskan, bila hasil karya kerajinan yang dibuat siswa sangat bermutu, tidak mudah rusak, bernilai artistik, terbuat dari bambu yang halus,.
Baik, bila hasil karya yang dihasilkan siswa tidak mudah rusak.
Cukup, bila hasil karya siswa terbuat dari bahan-bahan yang tidak terlalu bagus, bambu yang digunakan sebagai bahan baku kurang halus.
Kurang, bila benda seni atau kerajinan yang dihasilkan benar-benar berasal dari bahan-bahan yang buruk, bambu yang digunakan sebagai bahan baku tidak bagus sangat kasar.
Keindahan dan kerapian.
Memuaskan, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa sangat rapi dan indah, anyaman bambunya rapat dan bermotif indah, diberi warna yang serasi, mengkilat, diberi bingkai.
Baik, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa rapi dan indah, anyaman bambunya rapi, diberi warna yang serasi.
Cukup, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa, biasa-biasa saja, tidak terlalu rapi dan indah. Anyaman bambunya ada yang rapat dan ada yang tidak, pemberian warnanya tidak merata.
Kurang, bila hasil kerajinan yang dibuat siswa sama sekali tidak rapi dan tidak indah, atau bahkan terkesan asal jadi.
Nilai rata-rata.
Untuk penilaian kualitatif, nilai rata-rata tidak perlu diisi.
Untuk penilaian kuantitatif, nilai rata-rata dicari dengan cara menjumlahkan seluruh nilai, kemudian dibagi dengan banyaknya indikator.
Contoh:
Indikator | Nilai Kualitatif | Nilai Kuantitatif | Deskripsi Alasan | |
Pengetahuan tentang benda-benda seni atau kerajinan.. | Baik | 3 | 70 | |
Kualitas benda seni yang dihasilkan. | Memuaskan | 4 | 82 | |
Keindahan dan kerapian. | Cukup | 2 | 60 | |
Nilai rata-rata | 3 | 70,67 | ||
Komentar |
Kolom Komentar
Kolom komentar, diisi siswa dengan komentar-komentar atau pendapat-pendapatnya tentang tugas produk ini. Siswa bebas mengemukakan apa pun komentar atau pendapatnya, baik dalam hal membuat benda seni atau kerajinannya, penilaiannya, atau hal-hal lain yang menurut siswa perlu untuk diberi komentar.
Misal:
Saya sangat menyukai tugas produk ini, karena membuat saya menjadi kreatif.
Kolom Deskripsi Alasan
Kolom ini diisi siswa dengan alasan-alasan mengapa siswa tersebut memberi nilai seperti yang ditulis pada kolom nilai kualitatif dan kolom nilai kuantitatif.
Misal:
Siswa memberi nilai kualitatif cukup, dan nilai kuantitatif 2 dan 60 untuk indikator keindahan dan kerapian hasil kerajinannya, karena menurut penilaiannya, hasil kerajinan yang dibuat masih kurang rapi.
LAPORAN DIRI
Siswa diminta untuk menuliskan namanya pada kolom nama.
Siswa diminta menuliskan kelas pada kolom kelas.
Siswa diminta untuk menilai diri sendiri, apa kelebihannya, dan apa kekurangannya, berdasarkan Uji Kompetensi yang dikerjakan. Dengan demikian, siswa perlu meningkatkan kemampuan diri mereka masing-masing. Penilaian hendaknya dilakukan dengan jujur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar